The Stoning of Soraya - Sebuah Kisah benar tentang Ketidakadilan dan Keberanian
Latar Belakang
Kisah dimulai di sebuah desa kecil di Iran pada tahun 1986. Soraya Manutchehri adalah seorang ibu rumah tangga yang tinggal bersama suaminya, Ali, dan empat anak mereka. Mereka hidup dalam kemiskinan setelah Ali kehilangan pekerjaannya sebagai guru.
Pernikahan Kedua
Ali, tergoda oleh kecantikan seorang wanita muda bernama Zahra, ingin menikahinya. Namun, untuk melakukannya, ia perlu bercerai dari Soraya. Soraya menolak untuk memberikan izin karena alasan agama dan moral. Namun, Ali mendapatkan dukungan dari kepala desa dan tokoh agama setempat.
Fitnah
Ali dan kepala desa menyebarkan fitnah bahwa Soraya berselingkuh dengan seorang pria. Mereka memanfaatkan ketakutan dan kekuasaan mereka untuk memaksa warga desa untuk bersaksi melawan Soraya.
Peradilan Palsu
Soraya diadili di hadapan dewan desa yang dipimpin oleh kepala desa. Tanpa adanya bukti yang sah, Soraya dinyatakan bersalah atas tuduhan zina dan dijatuhi hukuman rajam (disalib dengan batu sampai mati).
Pendamping Setia
Soraya mendapat dukungan dari Zahra, sahabatnya, yang menyaksikan kebenaran kehidupan Soraya. Zahra, bersama dengan jurnalis Prancis bernama Freidoune Sahebjam, mencoba membantu Soraya mendapatkan keadilan.
Pelecehan dan Kekerasan
Soraya disiksa dan dipermalukan di depan umum oleh warga desa, termasuk oleh suaminya sendiri, Ali. Mereka berusaha memaksanya untuk mengakui kesalahannya dan menerima hukuman mati.
Keadilan Terlambat
Meskipun upaya mereka gagal untuk menyelamatkan Soraya, kisahnya dituliskan oleh Sahebjam dan diterbitkan sebagai buku yang akhirnya diperhatikan oleh dunia internasional.
Pesan dan Pembelajaran
Kisah Soraya menjadi contoh yang menggugah hati tentang ketidakadilan, korupsi, dan kekuasaan yang disalahgunakan. Film ini memperkuat pentingnya perjuangan melawan kejahatan dan keberanian dalam menghadapi kesulitan.
MENARIK JUGA UNTUK DIKUNJUNGI:
0 Ulasan